Motor Kapasitor
Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah tanggaseperti
motor pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor airconditioning.
Konstruksinya sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengantegangan suplai PLN
220 V, oleh karena itu menjadikan motor kapasitor ini banyakdipakai pada
peralatan rumah tangga.
Gambar 5. Motor kapasitor
Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2,
danbelitan bantu dengan notasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung
denganterminal U1, dan kawat netral N terhubung dengan terminal U2. Kondensator
kerjaberfungsi agar perbedaan sudut phasa belitan utama dengan belitan
bantumendekati 90°.
Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat gambar6):
• Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator kerjaCB
disambungkan ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel dengan
terminal.
• Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan
keterminal Z1 dan U1 dan terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.
Gambar 6. Pengawatan motor dengan pembalik putaran.
Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah
kondensatordan satu buah saklar sentrifugal. Belitan utama U1-U2 dihubungkan
denganjala-jala L1 dan Netral N. Belitan bantu Z1-Z2 disambungkan seri
dengankondensator kerja CB, dan sebuah kondensator starting CA diseri dengan
kontaknormally close (NC) dari saklar sentrifugal, lihat gambar 7.
Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-jala
L1dan Netral. Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya membentuk
looptertutup sehingga rotor mulai berputar, dan ketika putaran mendekati 70%
putarannominalnya, saklar sentrifugal akan membuka dan kontak normally
closememutuskan kondensator bantu CA.
Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah
untukmeningkatkan nilai torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran
motormencapai 70% putaran, saklar sentrifugal terputus sehingga hanya
kondensatorkerja CB saja yang tetap bekerja. Jika kedua kondensator rusak maka
torsi motorakan menurun drastis,
MotorShaded Pole
Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa
dayakecil, dan banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai
motorpenggerak kipas angin, blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada
keduaujung stator ada dua kawat yang terpasang dan dihubung singkatkan
fungsinyasebagai pembelah phasa.
Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan
transformator. Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada
rumahstator ditopang dua buah bearing
Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu
bagianstator dengan belitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor
sangkarditempatkan di tengah-tengah stator, lihat gambar 10
Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole.Konstruksi yang sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebasperawatan dan cukup di suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis motor shaded polebanyak digunakan untuk peralatan rumah tangga kecil.
Motor Universal
Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan stator danbelitan rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit, motor bor tangan.Perawatan rutin dilakukan dengan mengganti sikat arang yang memendek atau pegassikat arang yang lembek. Kontruksinya yang sederhana, handal, mudahdioperasikan, daya yang kecil, torsinya yang cukup besar motor universaldipakai untuk peralatan rumah tangga.
Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotormemiliki dua belas alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arang yangmenghubungkan secara seri antara belitan stator dengan belitan rotornya. Motoruniversal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000 rpm.
Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatandihubungkan dengan tahanan geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan.
Menghitung Arus, Daya, Kecepatan, dan Torsi Motor
Listrik AC
Motor
listrik adalah suatu perangkat elektromagnetik yang digunakan untuk
mengkonversi atau mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Hasil
konversi ini atau energi mekanik ini bisa digunakan untuk berbagai macam
keperluan seperti digunakan untuk memompa suatu cairan dari satu tempat ke
tempat yang lain pada mesin pompa, untuk meniup udara pada blower, digunakan
sebagai kipas angin, dan keperluan – keperluan yang lain. Berdasarkan jenis dan
karakteristik arus listrik yang masuk dan mekanisme operasinya motor listrik
dibedakan menjadi 2, yaitu motor AC, dan motor DC. Namun pada artikel kali ini
kita akan membahas sedikit tentang motor AC, beserta cara menghitung arus,
daya, dan kecepatan pada motor tersebut.
Ada 2
jenis motor pada motor AC, yaitu :
1. Motor
sinkron, yaitu motor AC (arus bolak-balik) yang bekerja pada kecepatan tetap
atau konstan pada frekuensi tertentu. Kecepatan putaran motor sinkron tidak
akan berkurang(tidak slip) meskipun beban bertambah, namun kekurangan motor ini
adalah tidak dapat menstart sendiri. Motor ini membutuhkan arus searah (DC)
yang dihubungkan ke rotor untuk menghasilkan medan magnet rotor. Motor ini
disebut motor sinkron karena kutup medan rotor mendapat tarikan dari kutup
medan putar stator hingga turut berputar dengan kecepatan yang sama (sinkron).
2. Motor
induksi, yaitu motor AC yang paling umum digunakan di industri –
industri. Pada motor DC arus listrik dihubungkan secara langsung ke rotor melalui
sikat-sikat(brushes) dan komutator(commutator). Jadi kita bisa mengatakan motor
DC adalah motor konduksi. Sedangkan pada motor AC, rotor tidak menerima sumber
listrik secara konduksi tapi dengan induksi. Oleh karena itu motor AC jenis ini
disebut juga sebagai motor induksi.
Mungkin
sudah cukup penjelasan dan pengertian singkat tentang motor listrik. Dan
selanjutnya akan dijelaskan sedikit tentang rumus-rumus dasar perhitungan pada
motor. seperti menghitung arus/ampere motor, menghitung kecepatan motor,
menghitung daya/beban motor, dan lain-lain.
Rumus menghitung kecepatan sinkron, jika
yang diketahui frekuensi dan jumlah kutup pada motor AC.
Contoh
: hitung kecepatan putar motor 4 poles/kutup jika motor dioperasikan dengan
frekuensi 50 hz.
ns =
(120. F)/ P = (120 .
50)/ 4 = 1500
rpm
menghitung slip pada motor
Contoh
: hitung slip motor jika diketahui kecepatan motor 1420 rpm. Dengan kecepatan
sinkron yang sama dengan hasil diatas.
% slip
= ((ns - n)/ ns) x 100 = ((1500 - 1420)/ 1500)x 100 = 5 %
Menghitung
arus/ampere motor ketika diketahui daya(watt), tegangan(volt), dan faktor
daya(cos φ).
Contoh.
Hitung besarnya arus(ampere) motor dengan daya 1 kw dan tegangan 220V dengan
faktor daya 0,88.
I = P /
V. Cos φ.....P = 1 kw = 1000 watt
I =
1000/(220 . 0,88) = 5 Ampere
Menghitung daya motor 3 phasa ketika
diketahui arus, tegangan, dan faktor daya.
Contoh.
Hitung daya motor induksi 3 phasa yang memiliki arus 9,5 A dengan tegangan 380V
dan faktor daya/ cos φ 0,88.
P = √3
.V. I . cos φ = 1,73 . 380 . 9,5 . 0,88 = 5495 watt atau dibulatkan jadi
5,5 KW.
Menghitung daya output motor
P
output = √3 .V. I . eff . cos φ
Contoh.
Hitung daya output motor jika diketahui seperti data diatas dengan efisiensi
motor 90 % .
P
output = √3 .V. I . eff . cos φ = 1,73 . 380 . 9,5 . 0,9 . 0,88 = 4946
watt atau dibulatkan jadi 5 KW atau 6,6 HP
Menghitung efisiensi daya motor
Contoh.
Dengan daya input motor 5 KW dan daya output 4,5 KW. Hitung efisiensi daya pada
motor tersebut.
ᶯ = (Pout
/ P)x 100% = (4500/5000)x 100% = 90 %
Menghitung daya semu motor (VA)
Pada
motor 1 phasa
S (VA)
= V . I
Pada
motor 3 phasa
S = √3
. V . I
Menghitung torsi motor jika diketahui daya motor dan kecepatan motor.
Hubungan
antara horse power, torsi dan kecepatan.
Contoh.
Hitung berapa torsi motor 10 HP. Dengan kecepatan 1500 rpm.
T =
(5250 . HP)/n = (5250
. 10)/ 1500 = 35 lb
ft = 45,6 Nm
Menghitung torsi motor
1. T = F .
D
Dimana
:
T =
torsi motor (dalam lb ft)
F =
gaya (pon)
D =
jarak (ft)
2. T = F .
D
Dimana
:
T =
torsi motor (Nm)
F =
gaya (Newton)
D =
jarak (meter)
1 lb ft
= 0,1383 kgm =1,305 Nm
1 kgm = 7,233 lb ft = 9,807 Nm
Motor listrik merupakan
sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa,
fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain sebagainya.Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor
listrik, fan atau kipas angin) dan di industri.Motor listrik dalam
dunia industri seringkali disebut dengan istilah “kuda kerja” nya industri
sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total
di industri.
Prinsip Kerja Motor
Listrik
Prinsip kerja motor listrik pada dasarnya sama untuk semua jenis motor secara umum :
- Arus listrik
dalam medan magnet akan memberikan gaya
- ika kawat
yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua
sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada
arah yang berlawanan.
- Pasangan
gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
- Motor-motor
memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang
lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik
yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor listrik. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai
dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam
tiga kelompok (BEE India, 2004) :
- Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi.
Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan
pompa displacement konstan.
- Beban dengan variabel
torque adalah beban dengan
torque yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan
variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi
sebagai kwadrat kecepatan).
- Beban dengan energi
konstan adalah beban dengan
permintaan torque yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan.
Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
Prinsip kerja motor listrik dapat dijelaskan dengan lebih jelas melalui gambar berikut :
Jenis Jenis Motor
Listrik
Pada dasarnya motor listrik terbagi menjadi 2
jenis yaitu motor listrik DC dan motor listrik AC. Kemudian dari jenis tersebut
digolongkan menjadi beberapa klasifikasi lagi sesuai dengan karakteristiknya.
Dari gambar diatas terlihat jelas pengelompokan jenis-jenis motor listrik. Jenis-jenis motor listrik diatas akan diuraikan secara lebih lengkap dalam
artikel motor listrik DC dan motor listrik AC.
I.
Blender termasuk salah satu alat terpenting dalam perabotan
rumah tangga. Selain untuk menghancurkan buah menjadi minuman bernama jus atau
dalam bahasa Inggri juice, blender juga berguna untuk mencampur bumbu-bumbu
masak. Terkadang, perabotan yang satu ini juga dipakai untuk menghaluskan
makanan bagi sang bayi.
Selain fungsinya yang sangat beragam, blender juga memiliki
ukuran serta bentuk yang juga beragam. Ada blender berukuran besar yang
biasanya digunakan untuk membuat jus buah-buahan. Ada pula blender berukuran
mini untuk mencampur bumbu-bumbu penyedap masakan. Meski ukuran berbeda, tapi
sebenarnya prinsip kerja blender tidak pernah berubah.
Perabotan ini biasanya terdiri dari mangkuk besar berbentuk
meninggi. Kemudian di pangkal mangkuk terdapat baling-baling kecil yang terbuat
dari logam. Permukaan baling-baling dibuat tajam dan ujungnya meruncing.
Baling-baling ini diputar menggunakan motor bertenaga listrik untuk
menghancurkan makanan yang dimasukkan blender. Biasanya, bagian mulut mangkuk
besar itu dilengkapi tutup.
Rupanya, blender sebenarnya merupakan alat modifikasi dari
perabotan yang ditemukan sebelumnya, yakni mixer. Tahun 1919, warga Amerika
keturunan Polandia, Stephen Poplawski membuat alat pencmpur minuman yang
disebut mixer. Saat itu dia punya perusahaan bernama Stevens Electric. Untuk
membuat mixer, perusahaan ini bekerja sama dengan Arnold Electric Company.
Di tahun 1922, Stephen mematenkan alat temuannya. Dia kemudian
juga memodifikasi alatnya menjadi pencampur milkshake dengan soda. Di tahun
yang sama, dia juga memodifikasi mixernya itu menjadi blender.
Temuan Stephen ini rupanya menginspirasi tiga orang
masing-masing Chester Beach, L Hamilton, dan Fred Osius untuk membuat bentuk
blender yang lebih sempurna. Mereka bekerja di bawah bendera perusahaan bernama
Hamilton Beach Company. Selanjutnya, Fred Osius mengenalkan desain blender
terbaru dengan bendera Fred Waring. Alat itu kemudian diluncurkan tahun 1933
dan disebut Miracle Mixer.
Beberapa tahun kemudian alat ini disempurnakan lagi dan diberi
nama Waring Blender, yang lantas menjadi populer di tahun 1940-an. Di periode
ini pula, WG Bernard memperkenalkan perabot yang mirip Waring Blender, dan
diberi nama The Blender. Bedanya, The Blender menggunakan mangkuk yang terbuat
dari baja, bukan dari plastik.
Dari Amerika, blender merambah Eropa. Tahun 1943, Traugott
Oertli membuat blender berbasis desain dari Waring. Alat ini kemudian diberi
nama Turmix Standmixer. Selanjutnya Turmix juga membuat blender pencampur buah-buahan
dan sayuran untuk dihaluskan yang diberi nama Turmix Juicer. Selain ke Eropa,
budaya blender ini juga merambah Brazil dengan perabotannya yang disebut Walita
Neutron Blender.
Dari sinilah kemudian
blender menjadi perabotan yang dilirik banyak perusahaan elektronik besar
sebagai potensi bisnis yang menjanjikan. Setidaknya ada empat nama perusahaan
besar yang menjadi pemain dominan bagi populernya blender, yakni Philips, Turmix, Siemens, dan Sears. Belakangan
kemudian banyak muncul perusahaan-perusahaan lain yang memproduksi perabotan
tersebut.
II. TEORI DASAR
Keberadaan blender saat tidak bisa lepas dari konsep fisika yang
dikemukaan oleh salah satu ilmuan fisika (fisikawan) dari Belanda yaitu Hendrik
Lorentz. Hendrik Lorentz merupakan salah satu fisikawan asal Belanda yang
meraih nobel fisika, dia meraih nobel fisika pada tahun 1902. Hendrik Lorentz
telah memberikan sumbangan yang sangat besar dalam perkembangan teori-teori
fisika. Salah satunya adalah tentang Gaya Lorentz. Hendrik Lorentz menyatakan
bahwa muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet akan mendapatkan suatu
gaya yang disebut dengan Gaya Lorentz. Gaya ini muncul pada kawat listrik
(konduktor) berarus yang berada dalam medan magnet (ingat: arus listrik
merupakan muatan yang bergerak). Teori inilah yang mendasari pembuatan Motor
Listrik. Motor listrik dikenal sebagai alat yang mengubah energi listrik
menjadi energi kinetik (energi gerak). Motor listrik inilah yang memutar pisau
blender dengan cepat sehingga dapat menghancurkan buah, sayur, dan bumbu
masakan.
Prinsip kerja blender: motor listrik AC.
III. KERUSAKAN – KERUSAKAN YANG SERING TERJADI PADA
BLENDER DAN CARA MEMPERBAIKINYA
1. Blender mati total
Blender mati total
alias tidak berputar sama sekali belum tentu dikarenakan oleh motor listriknya
yang rusak. Untuk memastikan kerusakan Blender yang mati total harus membuka
bagian dalam (jeroan) dari blender dengan cara membongkarnya.
Cara memperbaikinya:
Untuk membongkar
blender cukup mudah tinggal buka sekrup ulir pada bagian bawah blender.
Setelah tutup terbuka maka akan terlihat bagian dalam blender tadi. Amati
bagian-bagian motor listrik, kabel-kabel penghubung dan tombol pengatur
kecepatan. Terkadang kerusakan blender yang mati total hanya disebabkan oelh
lepasnya kabel-kabel. Pada blender lepasnya solderan pada kabel kerap terjadi.
Mengapa demikian...? karena ketika blender bekerja menimbulkan panas dan
getaran yang cukup besar. Akibatnya sedikit demi sedikit timah-timah solderan
pada kabel-kabel terlepas. Dengan terlepasnya kabel-kabel tersebut motor
listrik tidak teraliri listrik sehingga tidak berputar.
2. Mesin bermasalah
mesin biasa bermasalah
akibat pemakayan terlalu lama hingga mesin panas dan lilitan motornya terbakar,
cara memperbaikinya:
kita harus adakan
penggulungan ulang terutama angker samping yang rawan akan terbakar, namun
untuk memastikan kalau angker tengah bermasalah maka kita harus melihat kondisi
pada saat mesin jalan,bila ada percikan api yang sangat besar maka sudah bisa
dipastikan kalau angker tengah sudah bermasalah maka harus adakan penggulungan
ulang
Pertama
kali melihat kumparan stator blender ini,agak bingung juga,karena ada kabel
yang menghubungkan kumparan stator kiri dengan kumparan stator kanan.
Setelah diteliti lebih jauh,ternyata cuma
seperti itu.
Umumnya gulungan stator blender seperti gambar
ini;
Tegangan
listrik dari PLN langsung masuk ke masing-masing gulungan stator.
Biasanya speed untuk blender adalah 2 atau 3
speed,dimana speed terendah dengan memberikan arus mundur pada sebuah atau 2
buah dioda yang dipasang seri di saklar.
Sementara speed tercepat dengan menghubungkan
langsung tegangan pada gulungan stator.
Sedangkan gulungan stator blender philips
seperti ini;
Gambar
aslinya;
Kabel biru yang saya beri tanda tanya/tanda
panah itu yang saya tidak kenali fungsinya untuk apa.
Untuk mengetahuinya,saya harus melakukan sedikit
riset kecil-kecilan,yaitu dengan meneliti foto-foto sebelum dibongkar,melihat
ujung semua kabel terkonek pada kawat ukuran berapa lalu dibuatkan skema
koneksinya.
Dari skema yang berhasil saya buat,barulah
diketahui apa fungsi kabel biru kecil tersebut.
Secara sederhana,skema tersebut dapat
digambarkan seperti ini;
Karena
gulungan sebelah kanan lebih banyak daripada sebelah kiri,maka gulungan ke 3
diletakkan bersama gulungan sebelah kiri agar seimbang.
Oleh karena itulah,ada kabel melintas dari
gulungan kanan ke gulungan kiri.
Lalu bagaimana dengan speed 1 dan 2?
Caranya seperti yang diterapkan pada dinamo
blender umumnya,yaitu menggunakan dioda di saklarnya.
Speed 1 memberikan arus balik dioda menuju speed
3,begitu juga speed 2.
Sedangkan speed 3 dan 4,arus langsung masuk
menuju gulungan speed,dan speed 5,arus langsung dihubungkan pada gulungan
stator.
Jadi gulungan speed dan dioda,fungsinya
mengurangi arus yang masuk gulungan stator,sehingga didapat putaran rotor
menjadi lebih lambat secara bertingkat.
Data gulungannya adalah sebagai berikut;
Kumparan stator menggunakan kawat 040 dan jumlah
lilitannya 250 lilit.
Sedangkan gulungan speed menggunakan kawat
030,jumlah lilitan masing-masing adalah 80 lilit.
Mengenai cara menggulungnya,akan saya jelaskan
pada artikel berikutnya.
Demikian artikel "konsep kumparan stator
blender philips",apabila ada yang kurang jelas,silahkan ditanyakan di
kotak komentar.
Untuk kerusakan lainnya,silahkan baca kerusakan blender.
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang
perawatan dan perbaikan peralatan listrik rumah tangga yaitu perawatan dan
perbaikan blender Pada dasarnya blender dirancang untuk memotong dan
menghaluskan bahan makanansecara otomatis. Alat pisau pemotong dihubungkan
langsung melalui karet koplingdengan poros motor blender. Jenis-jenis pisau
pemotong disesuaikan dengan jenis bahan makanan yang akan diolah Bagian-bagian
penting dari blender yaitu : 1) Motor penggerak, motor universal 2) Tabung
gelas 3) Pisau pemotong 4) Karet kopling motor 5) Saklar pengatur kecepatan
motor 6) Rumah dudukan motor dan kelengkapannya Gangguan dan Perbaikan
kerusakan blender 1. Pisau Pemotong Bila pisau pemotong berputar lambat
kemungkinan terjadi disebabkan oleh sisa makanan yang mengeras pada poros
pisau. Jika ini dibiarkan dapat mengakibatkan motor menimbulkan bau hangus dan
terbakar. Langkah perbaikannya adalah melepas bagian pisau pemotong dan
bersihkan poros pisau dari karat atau sisa makanan yang mengeras tadi. a.
Kopling motor Gigi kopling sering rusak, hal ini disebabkan karena pemasangan
dudukan pisau tidak tepat, sehingga terjadi slip waktu motor berputar. b.
Gasket Bila terjadi kebocoran dari tabung gelas, periksalah gasketnya
kemungkinan rusak atau aus dan ganti gasket yang baru. c. Saklar pengatur Bila
saklar tidak dapat dioperasikan normal atau macet, ini disebabkan saklar kotor.
Bersihkan dengan sikat halus atau dengan cairan pembersih kontak (contact
cleaner). d. Sikat arang pada motor listrik Bila terjadi percikan api yang
besar, ini disebabkan oleh sikat arang yang sudah aus atau pegas penekan sikat
sudah lemah. Bila sikat aus, gantilah dengan sikat arang yang baru dan sama
ukurannya. e. Motor Listrik Bila beban terlalu berat, ini akan menyebabkan
kemungkinan motornya akan terbakar.Bila gulungan motor terbakar, harus digulung
ulang oleh orang yang ahli dalam pekerjaan tersebut. Penggunaan dan Perawatan
Blender a. Selalu yakinkan bahwa tabung gelas blender sudah terpasang dengan
tepat dan kokoh. b. Gunakan mata pisau pemotong yang sesuai dengan penggunanya
(lihat buku manual alat blender tersebut). c. Hal ini untuk menghindari beban
yang terlalu berat, sehingga mengakibatkan motor kemungkinan terbakar d.
Bersihkan blender sehabis dipakai dan cuci pisau pemotong dengan air dan
sedikit deterjen, kemudian dikeringkan e. Lepaskan tabung gelas, jalankan motor
dalam beberapa detik (? 10 detik) f. Jangan terlalu lama menjalankan motor
blender, baca aturan pemakaiannya. Hal ini untuk menghindari panasnya motor g.
Perhatikan tegangan kerja peralatan, hal ini sangat penting
sebelummenghubungkan peralatan ke sumber tegangan atau kotak-kontak yang ada.
Perawatan dan Analisa
Kerusakan pada Blender
Langkah-langkah yang perlu dilakukan
dalam merawat blender agar awet demikian pula penggunaannya dituangkan dalam
buku atau brosur penggunaannya. Baca dengan saksama buku atau brosur petunjuk
penggunaan blender sebelum digunakan. Buku atau brosur petunjuk penggunaan
blender disertakan dalam paket blender saat pertama kali membeli blender.
Periksa keberadaan buku atau brosur petunjuk tersebut saat anda membeli
blender. Jika tidak ada, mita pada penjual. Jangan membeli blender yang tidak
disertai buku atau brosur petunjuk penggunaannya.
Kerjakan semua perintah yang
diharuskan dalam buku atau brosur tersebut saat anda menggunakan blender, dan
hindari semua yang dilarang anda lakukan. Pada umumnya, buku atau brosur
petunjuk penggunaan tersebut berisi langkah-langkah penggunaan sebagai berikut:
(a) Periksa dan cocokkan kebutuhan
tegangan suplei dan frekuensi kerja dengan tegangan terpasang dan frekluensi
kerja di tempat anda akan menggunakan blender.
(b) Posisikan saklar blender pada posisi
‘0’ atau off.
(c) Masukkan atau pasang dengan tepat
mangkok adonan yang digunakan di atas stand dudukan hingga kedua gigi kopel
–gigi kopel pisau dan gigi kopel rotor- terjalin dengan benar. Ingat!!! Tutup
mangkok adonan dengan rapat. Jika menggonakan mangkok besar yang diperuntukkan
untuk pembuatan juce, maka jangan lupa memsang tangkai pengaduk yang dijulurkan
masuk melalui lubang yang tersedia pada tutup mangkok.
(d) Tusukkan ‘tusuk kontak’ dengan benar
pada stop kontak sumber listrik AC tegangan 220 ~ 230 volt, 50 ~ 60 Hz.
Perhatian! Besaran ini tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran
listrik ini dapat menyebabkan kerusakan fatal pada blender. Pegang dengan baik
ujung tusuk kontak (bukan kabel penghantarnya) saat menusukkan dan melepaskan
tusuk kontak ke dan dari stop kontak.
(e) Sambil tetap memegang mangkok adonan,
posisikan saklar ON-OFF pada posisi ‘ON’.
(f) Perhatikan dengan cermat kondisi
adonan yang diblender. Jika sirkulasi adonan sudah terdengar halus, maka
hentikan putaran belender dengan jalan mengembalikan posisi saklar pada posisi
OFF. Jangan menarik mangkok adonan dalam keadaan motor blender masih berputar.
Berbahaya!
(g) Perhatian! Jangan terlalu lama
menjalankan motor blender, hingga melebihi satu jam tanpa berhenti. Pemakaian
yang melibihi satu jam tanpa berhenti akan meningkatkan suhu panas motor dan
akan berakibat fatal. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan motor blender
terbakar.
(h) Bersihkan atau cuci bersih semua
komponen blender kecuali bodinya sesaat setelah digunakan agar tidak berjamur.
(i) Perhatian! Bodi blender tidak boleh
dicuci. Di dalam bodi blender terdapat motor dan rangkaian kelistrikan blender.
Pencucian bodi blender akan membasahi motor dan rangkaian kelistrikan blender.
Hal ini dapat mengakibatkan motor blender dan rangkaian kelistrikan blender
terhubung singkat (korsleting). Dampak selanjutnya adalah motor dan rangkaian
kelistrikan motor akan terbakar ketika dijalankan kembali.
Pada urain sebelumnya telah
dijelaskan bahwa kerusakan pada ARTL terkadang tak dapat dihindari. Kerusakan
dapat terjadi karena: (1) faktor usia atau frekuensi penggunaan blender; (2)
faktor bencana, seperti bencana alam dan kecelakaan; dan (3) faktor kecerobohan
atau kesalahan penggunanya. Faktor usia atau frekuensi penggunaan blender dan
faktor bencana susah dihindari tetapi faktor kecerorobohan atau kesalahan dapat
dihindari dengan jalan meningkatkan pengetahuan tentang belnder dan cara
penggunaannya. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan untuk memperbaiki
kerusakan tersebut perlu dimiliki, terutama oleh mereka yang mengikuti mata
kuliah ini. Berikut ini diurakan beberapa jenis kerusakan blender dan langkah
perbaikannya.
a) Motor blender tidak berputar
Motor blender tidak berputar karena
tidak ada arus listrik yang masuk ke dalam motor blender. Kondisi ini
disebabkan oleh adanya kerusakan pada bagian-bagian yang dilalui arus listrik
yang menuju ke dalam kumparan atau belitan motor, seperti: tusuk kontak, kabel
pengantar, saklar pengubung kontak atau pemilih putaran, sikat, komutator, dan
kumparan motor.
Langkah perbaikan yang perlu
dilakukan, yakni:
(1) Periksa kondisi fisik tusuk
kontak dengan pengamatan mata telanjang dari kemungkinan: terbakar, patah atau
terlepas dari hubungan kontak dengan kabel pengantar. Kemudian, jika kondisi
fisik terlihat bagus, lanjutkan dengan pemeriksaan hubungan kontak terminalnya
dengan ujung kabel pengantar yang dihubungkan kepadanya dengan menggunakan
multimeter (posisi ohm, skala 10X). Jika jarum penunjuk multimeter bergerak ke
kanan menuju ke titik ukur ‘0’ dan menunjuk nilai ukur tertentu, misalnya 0 ohm
atau mendekati 0 ohm dan tidak bergerak dari nilai tersebut, maka tusuk kontak
blender masih baik. Selain kondisi tersebut, tusuk kontak rusak dan harus
diganti dengan yang baru;
(2) Periksa sambungan dan kondisi
kabel penghantar, jangan sampai ada yang terlepas. Kemudian gunakan multimeter
(posisi saklar pilih pada poisisi ‘ohm’, skala 10X) untuk memeriksa kondisi
kabel jangan sampai mengalami putus ‘dalam’. Putus ‘dalam’ artinya kawat
pengahantar yang berada di dalam selubung isolasi penghantar ‘patah’ atau
terputus, sehingga titik atau posisi putusnya tidak terjangkau melalui indra
mata, sehingga perlu dideteksi kondisinya dengan alat ukur multimeter atau ohm
meter;
(3) Periksa kondisi sikat
(kiri-kanan), jangan sampai patah, aus atau pegas tekannya terlepas sehingga
hilang kontak antara komutator-sikat-belitan stator-saklar-kabel
penghantar-tusuk kontak. Sikat yang patah, terlalu aus atau pegas tekannya
hilang dapat menyebabkan hilangnya hubungan kontak antara belitan ‘rotor dan
‘stator’ motor blender. Akibatnya motor blender tidak dapat tersuplei arus
listrik dan tidak berputar. Jika sikat dalam kondisi patah, terlalu aus atau
kehilangan pegas tekan, maka sikat harus diganti dengan yang baru.
(4) Periksa kondisi lamel komutator.
Jangan sampai ujung belitan rotor terputus kontak dengan lamel komutator, atau
belitan rotor sudah terbakar. Jika semu ujung belitan rotor terputus dari lamel
komutator atau belitan rotor sudah terbakar, maka motor blender tidak akan
berputar.
(5) Periksa kondisi hubungan belitan
stator (kiri-kanan) dengan menggunakan ohm meter (multimeter) jangan sampai
terbakar atau terputus. Jika terbakar atau putus, maka motor blender tidak akan
berputar.
b) Motor blender tidak berputar, tetapi
berdengung
Kondisi atau kerusakan yang
menyebabkan motor blender tidak berputar, tetapi berdengung yaitu belitan medan
bantu atau medan putar atau medan utama stator ada yang hubung singkat.
Demikian pula halnya jika belitan rotor motor blender ada yang hubung singkat.
Hubung singkat pada belitan stator atau rotor motor blender menyebabkan motor
blender kehilangan momen putar, sementara itu arus listrik tetap mengalir.
Akibatnya, motor berdengung hingga bergetar. Jika kondisi ini dibiarkan
berlangsung lama sekitar 10 – 30 menit, maka belitan stator dan rotor dapat
terbakar.
Langkah perbaikannya adalah ganti
kumparan bantu atau kumparan utama stator motor, atau ganti kumparan rotor
motor blender. Penggantian belitan stator dapat dilakukan sendiri atau
dipercayakan kepada tukang service. Jika pengantiannya dilakukan sendiri maka
ada beberapa hal praktis yang dapat anda dilakukan, yakni: (1) Perhatikan dan
catat dengan cermat ukuran kawat email yang digunakan masing-masing jenis
belitan; (2) Perhatikan dan gambar dengan tepat arah putaran belitan
masing-masing belitan (belitan medan bantu, belitan medan utama, dan belitan
rotor). Baca buku yang khusus membahas tentang cara menggulung belitan
(kumparan) motor listrik; (3) Panjang atau jumlah lilitan pada
masing-masing kumparan tidak perlu terlalu dipersoalkan, tetapi cukup anda
menimbang dengan cermat bobot kawat email yang dibutuhkan masing-masing jenis
kumparan; dan (4) pada saat anda menggulung dianjurkan anda menggunakan sarung
tangan yang lembut dan terbuat dari kain ‘Cotton’, sehingga kemungkinan
lecetnya isolasi kawat email karena pengaruh kontaminasi langsung dengan tangan
anda yang mungkin lembab atau basah, atau rusak karena goresan kuku anda dapat
dihindari. Kemudian, jangan menarik kawat email sambil menggesekkannya saat
melakukan penggulungan, karena dapat melecetkan isolasi kawat email.
c) Motor blender berputar, tetapi
mengeluarkan percikan bunga api.
Kerusakan ini terjadi karena hubungan
kontak antara sikat dan komutator tidak rata atau kurang pas. Langkah
perbaikannya adalah : (1) Periksa sikat motor, jangan sampai sikat sudah tidak
pas menutup atau menyambungkan kontak sikat dengan lamel komutator dengan baik;
dan (2) Periksa kondisi sikat, ganti jika sudah terlalu pendek sehingga
kecekungan permukaannya tidak lagi menutupi atau menyambung hubungan antara
sikat dengan lamel-lamel komutator rotor.
Kondisi blender berputar, tetapi
bergetar dapat disebabkan oleh beberapa kerusakan yang terjadi pada sistem
mekanik motor, seperti: (1) Sikat motor yang digunakan terlalu keras (kepadatannya
tidak sesuai dengan kepadatan sikat aslinya); (2) Permukaan lamel-lamel
komutator sudah tidak rata secara siklus, sehingga sikat loncat-sangkut
terhadap lamel yang tidak rata pada saat rotor berputar; (3) Gigi kopel antar
tangkai pengaduk dan rotor sudah cukup aus atau ada beberapa giginya hilang
atau patah; (4) Putaran as (poros) rotor sudah tidak sentris lagi. Kondisi ini
pada umumnya disebabkan oleh keruskan bearing (lahar) dudukan rotor (muka dan
belakang), atau rumah dudukan bearing telah bergeser karena pengaruh panas yang
berlebihan saat digunakan.
Langkah perbaikan yang perlu
dilakukan pada kondisi kerusakan terasebut, yakni: (1) ganti sikat untuk
kerusakan pertama, gunakan yang asli; (2) Ganti rotor, karena pada keruskan
kedua ini perbaikannya sangat susah dilakukan. Memerlukan peralatan khusus
untuk melakukannya. Dan boleh jadi harga peralatan khsus tersebut lebih mahal
dari pada harga rotor; (3) Pada keruskan ketiga, ganti gigi kopel dengan yang
baru; (4) Sementara itu, kerusakan keempat sangat sulit diperbaili, kecuali
mengganti bearing, rotor, dan rumah dudukan rotor. Pada umumnya rumah dudukan
rotor tidak dijual terpisah, bahkan tersambung langsung dengan bodi blender.
Jadi penggantiannya memerlukan bodi blender lain atau bodi baru jika ada yang
dijual.
e) Motor blender berputar, tetapi saat
digerakkan atau kabel penghantarnya bergerak kadang motor tidak bergerak atau
berputar
Kondisi motor blender berputar,
tetapi saat digerakkan atau kabel pengtarnya bergerak kadang motor tidak berputar
dapat disebabkan oleh: (1) kerusakan pada sistem sikat; dan (2) kabel
penghantar mengalami putus dalam. Langkah perbaikannya adalah: (1) Periksa
sistem sikat, mungkin ada salah satu dari sikat tersebut yang lepas pegas
tekannya. Perbaiki! Sebaiknya diganti saja dengan yang baru. Ingat jangan
mengganti sikat hanya satu atau sebelah saja, hal ini berpengaruh pada
keseimbangan tekanan sikat terhadap komutator motor; dan (2) Ganti kabel
penghantar dengan yang baru. Pada umumnya kabel penghantar tersedia dan dijual
terpisah. Harga persetnya Rp 3.500 pada tahun 2004.
f) Motor blender berputar, tetapi mengeluarkan suara kasar
Motor blender berputar, tetapi
mengeluarkan suara kasar pada umumnya disebabkan oleh kerusakan pada bearing as
rotor. Ada salah satu atau beberapa dari peluruh bearing yang terlalu aus
terhadap lingkaran bearing atau sudah pecah. Kerusakan ini memberi peluang
rotor mengalami sentakan atau lentingan terhadap lingkaran dalam bearing saat
motor berputar hingga mengeluarkan bunyi gemerincing yang kasar.
g) Motor blender berputar, tetapi
pengaduk adonan tidak ikut berputar
Motor blender berputar, tetapi
pengaduk adonan tidak ikut berputar dapat dipastikan bahwa kerusakan terjadi
pada gigi kopel yang berfungsi menggenggam tangkai pengaduk dan terhubung
dengan gigi putar rotor sudah aus. Satu-satunya langkah penanggulangan terhadap
kerusakan ini adalah menganti gigi kopel dengan yang baru.
Kondisi mentesnya cairan juce di
bawah mangkok dapat terjadi karena dua hal, yaitu: (1) hubungan mangkok dengan
dudukannya tidak rapat; (2) karet kedap air yang menyekat dudukan mangkok
dengan mangkoknya sudah rusak atau kaku sehingga tidak mampu lagi menahan
rembesan cairan juce keluar dari dudukan mangkok; atau (3) oli sel yang
menyekat antara as pisau penghancur dengan bodi dudukan mangkok sudah rusak,
sehingga cairan juce merembes melalui celah-celah oli sel tersebut.
Langkah perbaikannya adalah: (1)
eratkan hubungan dudukan mangkok dengan mangkok dengan jalan memutar mangkok
menurut arah putaran ‘drag’ ke arah maksimal; (2) Ganti karet kedap air; atau
(3) ganti oli sel yang rusak.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan
dalam merawat blender agar awet demikian pula penggunaannya dituangkan dalam
buku atau brosur penggunaannya. Baca dengan saksama buku atau brosur petunjuk
penggunaan blender sebelum digunakan. Buku atau brosur petunjuk penggunaan
blender disertakan dalam paket blender saat pertama kali membeli blender.
Periksa keberadaan buku atau brosur petunjuk tersebut saat anda membeli
blender. Jika tidak ada, mita pada penjual. Jangan membeli blender yang tidak
disertai buku atau brosur petunjuk penggunaannya.
Kerjakan semua perintah yang
diharuskan dalam buku atau brosur tersebut saat anda menggunakan blender, dan
hindari semua yang dilarang anda lakukan. Pada umumnya, buku atau brosur
petunjuk penggunaan tersebut berisi langkah-langkah penggunaan sebagai berikut:
(a) Periksa dan cocokkan kebutuhan
tegangan suplei dan frekuensi kerja dengan tegangan terpasang dan frekluensi
kerja di tempat anda akan menggunakan blender.
(b) Posisikan saklar blender pada posisi
‘0’ atau off.
(c) Masukkan atau pasang dengan tepat
mangkok adonan yang digunakan di atas stand dudukan hingga kedua gigi kopel
–gigi kopel pisau dan gigi kopel rotor- terjalin dengan benar. Ingat!!! Tutup
mangkok adonan dengan rapat. Jika menggonakan mangkok besar yang diperuntukkan
untuk pembuatan juce, maka jangan lupa memsang tangkai pengaduk yang dijulurkan
masuk melalui lubang yang tersedia pada tutup mangkok.
(d) Tusukkan ‘tusuk kontak’ dengan benar
pada stop kontak sumber listrik AC tegangan 220 ~ 230 volt, 50 ~ 60 Hz.
Perhatian! Besaran ini tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran
listrik ini dapat menyebabkan kerusakan fatal pada blender. Pegang dengan baik
ujung tusuk kontak (bukan kabel penghantarnya) saat menusukkan dan melepaskan
tusuk kontak ke dan dari stop kontak.
(e) Sambil tetap memegang mangkok adonan,
posisikan saklar ON-OFF pada posisi ‘ON’.
(f) Perhatikan dengan cermat kondisi
adonan yang diblender. Jika sirkulasi adonan sudah terdengar halus, maka
hentikan putaran belender dengan jalan mengembalikan posisi saklar pada posisi
OFF. Jangan menarik mangkok adonan dalam keadaan motor blender masih berputar.
Berbahaya!
(g) Perhatian! Jangan terlalu lama
menjalankan motor blender, hingga melebihi satu jam tanpa berhenti. Pemakaian
yang melibihi satu jam tanpa berhenti akan meningkatkan suhu panas motor dan
akan berakibat fatal. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan motor blender
terbakar.
(h) Bersihkan atau cuci bersih semua
komponen blender kecuali bodinya sesaat setelah digunakan agar tidak berjamur.
(i) Perhatian! Bodi blender tidak boleh
dicuci. Di dalam bodi blender terdapat motor dan rangkaian kelistrikan blender.
Pencucian bodi blender akan membasahi motor dan rangkaian kelistrikan blender.
Hal ini dapat mengakibatkan motor blender dan rangkaian kelistrikan blender
terhubung singkat (korsleting). Dampak selanjutnya adalah motor dan rangkaian
kelistrikan motor akan terbakar ketika dijalankan kembali.
Pada urain sebelumnya telah
dijelaskan bahwa kerusakan pada ARTL terkadang tak dapat dihindari. Kerusakan
dapat terjadi karena: (1) faktor usia atau frekuensi penggunaan blender; (2)
faktor bencana, seperti bencana alam dan kecelakaan; dan (3) faktor kecerobohan
atau kesalahan penggunanya. Faktor usia atau frekuensi penggunaan blender dan
faktor bencana susah dihindari tetapi faktor kecerorobohan atau kesalahan dapat
dihindari dengan jalan meningkatkan pengetahuan tentang belnder dan cara
penggunaannya. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan untuk memperbaiki
kerusakan tersebut perlu dimiliki, terutama oleh mereka yang mengikuti mata
kuliah ini. Berikut ini diurakan beberapa jenis kerusakan blender dan langkah
perbaikannya.
a) Motor blender tidak berputar
Motor blender tidak berputar karena
tidak ada arus listrik yang masuk ke dalam motor blender. Kondisi ini
disebabkan oleh adanya kerusakan pada bagian-bagian yang dilalui arus listrik
yang menuju ke dalam kumparan atau belitan motor, seperti: tusuk kontak, kabel
pengantar, saklar pengubung kontak atau pemilih putaran, sikat, komutator, dan
kumparan motor.
Langkah perbaikan yang perlu
dilakukan, yakni:
(1) Periksa kondisi fisik tusuk
kontak dengan pengamatan mata telanjang dari kemungkinan: terbakar, patah atau
terlepas dari hubungan kontak dengan kabel pengantar. Kemudian, jika kondisi
fisik terlihat bagus, lanjutkan dengan pemeriksaan hubungan kontak terminalnya
dengan ujung kabel pengantar yang dihubungkan kepadanya dengan menggunakan
multimeter (posisi ohm, skala 10X). Jika jarum penunjuk multimeter bergerak ke
kanan menuju ke titik ukur ‘0’ dan menunjuk nilai ukur tertentu, misalnya 0 ohm
atau mendekati 0 ohm dan tidak bergerak dari nilai tersebut, maka tusuk kontak
blender masih baik. Selain kondisi tersebut, tusuk kontak rusak dan harus
diganti dengan yang baru;
(2) Periksa sambungan dan kondisi
kabel penghantar, jangan sampai ada yang terlepas. Kemudian gunakan multimeter
(posisi saklar pilih pada poisisi ‘ohm’, skala 10X) untuk memeriksa kondisi
kabel jangan sampai mengalami putus ‘dalam’. Putus ‘dalam’ artinya kawat
pengahantar yang berada di dalam selubung isolasi penghantar ‘patah’ atau
terputus, sehingga titik atau posisi putusnya tidak terjangkau melalui indra
mata, sehingga perlu dideteksi kondisinya dengan alat ukur multimeter atau ohm
meter;
(3) Periksa kondisi sikat
(kiri-kanan), jangan sampai patah, aus atau pegas tekannya terlepas sehingga
hilang kontak antara komutator-sikat-belitan stator-saklar-kabel
penghantar-tusuk kontak. Sikat yang patah, terlalu aus atau pegas tekannya
hilang dapat menyebabkan hilangnya hubungan kontak antara belitan ‘rotor dan
‘stator’ motor blender. Akibatnya motor blender tidak dapat tersuplei arus
listrik dan tidak berputar. Jika sikat dalam kondisi patah, terlalu aus atau
kehilangan pegas tekan, maka sikat harus diganti dengan yang baru.
(4) Periksa kondisi lamel komutator.
Jangan sampai ujung belitan rotor terputus kontak dengan lamel komutator, atau
belitan rotor sudah terbakar. Jika semu ujung belitan rotor terputus dari lamel
komutator atau belitan rotor sudah terbakar, maka motor blender tidak akan
berputar.
(5) Periksa kondisi hubungan belitan
stator (kiri-kanan) dengan menggunakan ohm meter (multimeter) jangan sampai
terbakar atau terputus. Jika terbakar atau putus, maka motor blender tidak akan
berputar.
b) Motor blender tidak berputar, tetapi
berdengung
Kondisi atau kerusakan yang menyebabkan
motor blender tidak berputar, tetapi berdengung yaitu belitan medan bantu atau
medan putar atau medan utama stator ada yang hubung singkat. Demikian pula
halnya jika belitan rotor motor blender ada yang hubung singkat. Hubung singkat
pada belitan stator atau rotor motor blender menyebabkan motor blender
kehilangan momen putar, sementara itu arus listrik tetap mengalir. Akibatnya,
motor berdengung hingga bergetar. Jika kondisi ini dibiarkan berlangsung lama
sekitar 10 – 30 menit, maka belitan stator dan rotor dapat terbakar.
Langkah perbaikannya adalah ganti
kumparan bantu atau kumparan utama stator motor, atau ganti kumparan rotor
motor blender. Penggantian belitan stator dapat dilakukan sendiri atau
dipercayakan kepada tukang service. Jika pengantiannya dilakukan sendiri maka
ada beberapa hal praktis yang dapat anda dilakukan, yakni: (1) Perhatikan dan
catat dengan cermat ukuran kawat email yang digunakan masing-masing jenis
belitan; (2) Perhatikan dan gambar dengan tepat arah putaran belitan masing-masing
belitan (belitan medan bantu, belitan medan utama, dan belitan rotor). Baca
buku yang khusus membahas tentang cara menggulung belitan (kumparan) motor
listrik; (3) Panjang atau jumlah lilitan pada masing-masing kumparan tidak
perlu terlalu dipersoalkan, tetapi cukup anda menimbang dengan cermat bobot
kawat email yang dibutuhkan masing-masing jenis kumparan; dan (4) pada saat
anda menggulung dianjurkan anda menggunakan sarung tangan yang lembut dan
terbuat dari kain ‘Cotton’, sehingga kemungkinan lecetnya isolasi kawat
email karena pengaruh kontaminasi langsung dengan tangan anda yang mungkin
lembab atau basah, atau rusak karena goresan kuku anda dapat dihindari.
Kemudian, jangan menarik kawat email sambil menggesekkannya saat melakukan
penggulungan, karena dapat melecetkan isolasi kawat email.
c) Motor blender berputar, tetapi
mengeluarkan percikan bunga api.
Kerusakan ini terjadi karena hubungan
kontak antara sikat dan komutator tidak rata atau kurang pas. Langkah
perbaikannya adalah : (1) Periksa sikat motor, jangan sampai sikat sudah tidak
pas menutup atau menyambungkan kontak sikat dengan lamel komutator dengan baik;
dan (2) Periksa kondisi sikat, ganti jika sudah terlalu pendek sehingga
kecekungan permukaannya tidak lagi menutupi atau menyambung hubungan antara
sikat dengan lamel-lamel komutator rotor.
Kondisi blender berputar, tetapi
bergetar dapat disebabkan oleh beberapa kerusakan yang terjadi pada sistem
mekanik motor, seperti: (1) Sikat motor yang digunakan terlalu keras
(kepadatannya tidak sesuai dengan kepadatan sikat aslinya); (2) Permukaan
lamel-lamel komutator sudah tidak rata secara siklus, sehingga sikat
loncat-sangkut terhadap lamel yang tidak rata pada saat rotor berputar; (3)
Gigi kopel antar tangkai pengaduk dan rotor sudah cukup aus atau ada beberapa
giginya hilang atau patah; (4) Putaran as (poros) rotor sudah tidak sentris
lagi. Kondisi ini pada umumnya disebabkan oleh keruskan bearing (lahar) dudukan
rotor (muka dan belakang), atau rumah dudukan bearing telah bergeser karena
pengaruh panas yang berlebihan saat digunakan.
Langkah perbaikan yang perlu
dilakukan pada kondisi kerusakan terasebut, yakni: (1) ganti sikat untuk
kerusakan pertama, gunakan yang asli; (2) Ganti rotor, karena pada keruskan
kedua ini perbaikannya sangat susah dilakukan. Memerlukan peralatan khusus
untuk melakukannya. Dan boleh jadi harga peralatan khsus tersebut lebih mahal
dari pada harga rotor; (3) Pada keruskan ketiga, ganti gigi kopel dengan yang
baru; (4) Sementara itu, kerusakan keempat sangat sulit diperbaili, kecuali
mengganti bearing, rotor, dan rumah dudukan rotor. Pada umumnya rumah dudukan
rotor tidak dijual terpisah, bahkan tersambung langsung dengan bodi blender.
Jadi penggantiannya memerlukan bodi blender lain atau bodi baru jika ada yang
dijual.
Kondisi motor blender berputar,
tetapi saat digerakkan atau kabel pengtarnya bergerak kadang motor tidak
berputar dapat disebabkan oleh: (1) kerusakan pada sistem sikat; dan (2) kabel
penghantar mengalami putus dalam. Langkah perbaikannya adalah: (1) Periksa
sistem sikat, mungkin ada salah satu dari sikat tersebut yang lepas pegas
tekannya. Perbaiki! Sebaiknya diganti saja dengan yang baru. Ingat jangan
mengganti sikat hanya satu atau sebelah saja, hal ini berpengaruh pada
keseimbangan tekanan sikat terhadap komutator motor; dan (2) Ganti kabel
penghantar dengan yang baru. Pada umumnya kabel penghantar tersedia dan dijual
terpisah. Harga persetnya Rp 3.500 pada tahun 2004.
Motor blender berputar, tetapi
mengeluarkan suara kasar pada umumnya disebabkan oleh kerusakan pada bearing as
rotor. Ada salah satu atau beberapa dari peluruh bearing yang terlalu aus
terhadap lingkaran bearing atau sudah pecah. Kerusakan ini memberi peluang
rotor mengalami sentakan atau lentingan terhadap lingkaran dalam bearing saat
motor berputar hingga mengeluarkan bunyi gemerincing yang kasar.
g) Motor blender berputar, tetapi pengaduk adonan tidak ikut berputar
Motor blender berputar, tetapi
pengaduk adonan tidak ikut berputar dapat dipastikan bahwa kerusakan terjadi
pada gigi kopel yang berfungsi menggenggam tangkai pengaduk dan terhubung
dengan gigi putar rotor sudah aus. Satu-satunya langkah penanggulangan terhadap
kerusakan ini adalah menganti gigi kopel dengan yang baru.
Kondisi mentesnya cairan juce di
bawah mangkok dapat terjadi karena dua hal, yaitu: (1) hubungan mangkok dengan
dudukannya tidak rapat; (2) karet kedap air yang menyekat dudukan mangkok
dengan mangkoknya sudah rusak atau kaku sehingga tidak mampu lagi menahan
rembesan cairan juce keluar dari dudukan mangkok; atau (3) oli sel yang
menyekat antara as pisau penghancur dengan bodi dudukan mangkok sudah rusak,
sehingga cairan juce merembes melalui celah-celah oli sel tersebut.
Langkah perbaikannya adalah: (1)
eratkan hubungan dudukan mangkok dengan mangkok dengan jalan memutar mangkok
menurut arah putaran ‘drag’ ke arah maksimal; (2) Ganti karet kedap air; atau
(3) ganti oli sel yang rusak.
Komentar
Posting Komentar