Motor Listrik 3 Fasa
A. Motor Listrik 3 Fasa
Motor AC 3 phase
bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa sumber untuk menimbulkan gaya putar
pada rotornya. Jika pada motor AC 1 phase untuk menghasilkan beda phase
diperlukan penambahan komponen Kapasitor (baca disini), pada motor 3 phase
perbedaan phase sudah didapat langsung dari sumber seperti terlihat pada gambar
arus 3 phase berikut ini:
Gb. Grafik arus 3 fasa
Pada gambar di atas,
arus 3 phase memiliki perbedaan phase 60 derajat antar phasenya. Dengan
perbedaan ini, maka penambahan kapasitor tidak diperlukan.
B. Konstruksi
Motor Listrik 3 Fasa
Motor induksi tiga fasa memiliki dua
komponen dasar yaitu stator dan rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian
stator oleh celah udara yang sempit (air gap) dengan jarak antara 0,4 mm sampai
4 mm. Tipe dari motor induksi tiga fasa berdasarkan lilitan pada rotor dibagi
menjadi dua macam yaitu rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi
yang memiliki rotor terbuat dari lilitan yang sama dengan lilitan statornya dan
rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor) yaitu tipe motor induksi dimana
konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati
slot-slot yang ada pada rotor motor induksi, kemudian setiap bagian disatukan
oleh cincin sehingga membuat batangan logam terhubung singkat dengan batangan
logam yang lain.
Gb. Konstruksi Motor Listrik 3 Fasa
C. Prinsip Kerja Motor
Listrik 3 Fasa
Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang pada kumparan stator,
akan timbul medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut :
Ns = 120 f/P
dimana:
Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor
Medan putar stator tersebut akan
memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya pada batang konduktor dari
rotor akan timbul GGL induksi. Karena batang konduktor merupakan rangkaian yang
tertutup maka GGL akan menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di d alam medan
magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yan g dihasilkan
oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan
berputar searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpoton
gn ya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL
induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan
medan putar stator (ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s),
dinyatakan dengan
S= (ns- nr)/ ns
Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak
mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel.
Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak
serempak atau asinkron.
D. Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi (torque)
Gambar di bawah ini menunjukkan
grafik hubungan antara torque - kecepatan dengan arus pada motor induksi 3
phase:
• Motor mulai menyala ternyata terdapat arus start yang
tinggi akan tetapi torque-nya rendah.
• Saat motor mencapai 80% dari kecepatan penuh, torque-nya
mencapai titik tertinggi dan arusnya mulai
menurun.
• Pada saat motor sudah mencapai kecepatan penuh, atau
kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke nol.
E. Keuntungan dan
Kerugian Motor 3 Fasa
Keuntungan motor 3 fasa :
• Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor
dengan rotor sangkar.
• Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi.
• Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat
sehingga rugi gesekan kecil.
• Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak
diperlukan.
Kerugian Penggunaan Motor Induksi:
• Kecepatan tidak mudah dikontrol
• Power faktor rendah pada beban ringan
• Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal
F. Pengasutan Motor Listrik 3 Fasa
Pengasutan merupakan metoda penyambungan kumparan-kumparan dalam
motor 3 phase. Ada 2 model penyambungan kumparan pada motor 3 phase:
1. Sambungan Bintang/Star/Y
2. Sambungan Segitiga/Delta
1. Sambungan Star
Sambungan bintang dibentuk dengan menghubungkan salah satu ujung
dari ketiga kumparan menjadi satu. Ujung kumparan yang digabung tersebut
menjadi titik netral, karena sifat arus 3 phase yang jika dijumlahkan ketiganya
hasilnya netral atau nol.
Nilai tegangan phase pada sambungan bintang = √3 x
tegangan antar phase
2. Sambungan Delta
Gb. Sambungan Delta
Sambungan delta atau segitiga didapat dengan menghubungkan
kumparan-kumparan motor sehingga membentuk segitiga. Pada sambungan delta
tegangan kumparan = tegangan antar phase akan tetapi arus jaringan
sebesar √3 arus line.
Komentar
Posting Komentar